MenjadiPengaruh.com – Indonesia memiliki populasi masyarakat muslim terbesar di dunia, sehingga bisnis travel umroh dan haji sangat potensial.
Banyak orang ingin pergi menunaikan ibadah umroh dan haji, terutama setelah pandemi, dan bisnis travel umroh dapat membantu mereka dengan menyediakan fasilitas dan akomodasi.
Namun, memulai bisnis travel umroh tidak mudah dan ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Cara Menjadi Agen Travel Umroh dan Haji
Merintis bisnis travel umroh memang menjanjikan untung yang besar, namun kamu perlu menyiapkan modal yang cukup dan tidak boleh asal-asalan.
Kamu tentu tidak ingin usahamu dianggap ilegal, bukan?
Oleh karena itu, dikutip dari Entrepreneur.bisnis, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam mengurus perizinan untuk menjadi agen travel umroh dan haji.
Faktor-faktot tersebut yaitu:
- Mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
- Pastikan Anda sudah memiliki NPWP.
- Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
- Mengurus izin biro perjalanan wisata yang diterbitkan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
- Mengurus Keanggotaan di ASIT (Association The Indonesia Tour and Travel Agencies).
- Mengurus keanggotaan di International Air Transportation Association (IATA).
- Mengurus izin biro perjalanan haji dan umroh secara sah dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
- Menyetorkan deposit sebesar Rp100 juta untuk perizinan bisnis travel umroh. Sedangkan untuk Haji Rp500 juta.
- Mengurus surat perizinan pendirian travel umroh dan haji.
Cara Buat Travel Umroh
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat agen travel umroh dan haji, dikutip dari CNN Indonesia.
Cara tersebut antara lain:
1. Siapkan Modal yang Cukup
Bisnis travel umroh membutuhkan modal yang cukup besar, yaitu sekitar Rp200 juta.
Modal tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti deposit ke maskapai penerbangan, hotel, dan katering, mengurus perizinan, serta biaya operasional.
2. Pilih Lokasi Usaha yang Strategis
Lokasi usaha yang strategis akan memudahkan calon jamaah untuk menemukan biro travel Anda.
3. Luruskan Niat dengan Orientasi Ibadah
Bisnis travel umroh bukan hanya sekadar bisnis, tetapi juga ibadah.
Dengan meluruskan niat, kamu akan lebih tenang dan tekun dalam menjalankan bisnis.
4. Urus Legalitas dan Perizinan Usaha
Bisnis travel umroh membutuhkan izin dari Kementerian Agama (Kemenag).
Kamu perlu mengurus legalitas lainnya, seperti pendirian PT, NPWP, dan perizinan lokasi usaha.
5. Rekrut Karyawan yang Berpengalaman
Merekrut karyawan yang berpengalaman akan membantu kamu dalam menjalankan bisnis.
Kamu bisa merekrut karyawan yang berpengalaman dalam bidang keuangan, customer service, hingga humas dan marketing.
Badan Usaha untuk Travel Umroh dan Haji
Saat ingin membangun jasa agen travel agen umroh dan haji, timbul pertanyaan., yaitu pendaftaran badan usaha jasa agen travel apakah berbentuk PT Perorangan atau CV?
Dilansir dari Sirclo, travel umroh dan haji baiknya menggunakan PT Reguler, bukan PT Perorangan atau CV. Mengapa?
Hal ini disarankan karena ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi untuk menjadi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), dan salah satunya adalah menggunakan bentuk hukum perusahaan berupa PT (Reguler).
Untuk menjadi PPIU, PT Reguler bisa memenuhi beberapa syaratnya, sementara CV dan PT Perorangantidak bisa.
Pemilihan PT Reguler dibanding CV atau PT Perorangan juga berkaitan dengan aspek keuangan dan organisasional. Misalnya, jika travel menggunakan bendera sendiri, ada ketentuan yang membuat pendirian Perusahaan Terbatas (PT) lebih disarankan dibandingkan dengan bentuk hukum lainnya.
Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan bagi PT Perorangan untuk melakukan bisnis travel umroh antara lain:1.
- Harus memiliki izin lanjutan minimal sebesar Rp 1 miliar.
- Dapat memberangkatkan jamaah hanya jika keuangan stabil dan terlihat dari saldo di Kementerian Agama, dengan saldo minimal Rp 1 miliar.
- Perhitungan omset yang tinggi, misalnya dengan anggapan omset 40 juta rupiah per jamaah haji, sehingga omset dapat melebihi Rp 4,8 miliar per tahun.
- Perlu memiliki struktur organisasi yang kuat, yang berbeda dengan ketentuan pendirian PT Perorangan yang memungkinkan pendiriannya oleh satu orang saja.
Dengan demikian, pemilihan bentuk hukum PT Reguler dianggap lebih sesuai karena memenuhi syarat-syarat yang diperlukan dan lebih memudahkan dalam aspek keuangan dan organisasional.
Tidak hanya itu, kamu harus persiapkan beberapa dokumen untuk mengajukan izin usaha penyelenggara perjalanan ibadah umroh dan haji
Dokumen yang dimaksud adalah:
- Surat permohonan izin usaha penyelenggara perjalanan ibadah umroh dan haji.
- Akta pendirian PT perorangan atau CV yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
- Surat keterangan domisili dari kelurahan setempat.
- Surat keterangan berbadan sehat dari dokter.
- Surat keterangan bebas narkoba dari laboratorium.
- Surat keterangan pengalaman kerja dari perusahaan sebelumnya, jika ada.
- Sertifikat pelatihan pembimbing umroh dan haji.
- Sertifikat kepemilikan armada transportasi, jika ada.
Biaya Mendirikan Travel Umroh
Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jasa agen travel dan umroh adalah persoalan biaya.
Untuk mendirikan sebuah agen umroh, berapa biaya yang harus dipersiapkan sebelumnya?
Dirangkum dari Bukausaha, biaya minimal mendirikan Travel umroh adalah sekitar Rp200 Juta.
Modal Rp200 Juta tersebut bisa dialokasikan untuk beberapa keperluan penting dalam membuka usaha travel, diantaranya:
- Deposito awal untuk memulai bisnis travel umroh minimal sebesar Rp.100.000.000,00.
- Melakukan sewa tempat usaha yang strategis.
- Melakukan pengadaan alat perlengkapan kantor.
- Deposito ke maskapai penerbangan, hotel, katering dan sebagainya.
- Mengurus perizinan umroh.
- Mencetak banner, brosur dan keperluan pemasaran llainnya.
- Cadangan gaji untuk para karyawan.
- Biaya tambahan seperti biaya darurat dan sejumlah hal kecil lainnya.
Resiko Usaha Travel Umroh
Usaha travel umroh adalah salah satu bisnis yang menjanjikan di Indonesia.
Namun, seperti halnya bisnis lainnya, usaha travel umroh juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan oleh para pelaku usaha.
Beberapa risiko yang bisa terjadi pada saat menjalankan usaha travel umroh adalah:
- Risiko keuangan
Risiko keuangan menjadi risiko yang paling umum terjadi.
Risiko ini dapat berupa pembatalan perjalanan, fluktuasi nilai tukar, dan biaya operasional yang tidak terduga.
- Risiko hukum
Risiko hukum adalah risiko yang dapat terjadi karena adanya pelanggaran hukum oleh pelaku usaha.
Risiko ini dapat berupa risiko tuntutan hukum dari jamaah, pelanggaran peraturan pemerintah, dan indikasi kecurangan.
- Risiko operasional
Risiko yang terakhir adalah mengenai operasional yang dapat terjadi karena adanya kesalahan atau kelalaian dalam operasional perusahaan.
Risiko ini dapat berupa risiko kesalahan pemesanan tiket, kesalahan pemesanan penginapan, dan kecelakaan selama perjalanan.
Jika dirasa perlu, anda bisa merubah CV menjadi PT melalui beberapa tahapan proses.
Catatan Penting
CV : Syarat PPIU dan PIHK harus PT, tidak boleh CV
PTP :
– Jika menggunakan bendera lain bisa.
– Jika menggunakan bendera sendiri ada bbrp ketentuan yg bikin “ga disarankan untuk mendirikan PTP” yaitu,
1. Pengurusan ijin lanjutan minimal 1M
2. Bisa memberangkatkan jamaah kalo keuangan stabil/sehat, terlihat dr saldo di Kementrian Agama (minimal saldo 1M)
3. Omset: anggep aja 40jt/jamaah Haji, brrti omset bisa lebih dari 4,8M/tahun (sudah termasuk Non UMK karena omset melebihi 4,8M)
4. Perlu struktur organisasi yang kuat, bertolak belakang sm ketentuan PTP yang pendirinya cuma 1 orang aja
Cek Penawaran Kami untuk Pembuatan PT
FAQ:
Ya, travel umroh dan haji wajib berbadan hukum. Hal ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah dan Haji Khusus.
Tidak, PT perorangan dan CV tidak dapat digunakan sebagai badan hukum travel umroh dan haji, melainkan harus dengan PT reguler.
Jenis badan hukum yang dapat digunakan untuk travel umroh dan haji adalah Perseroan Terbatas (PT).
Ya, ada persyaratan khusus untuk PT yang digunakan sebagai travel umroh dan haji. Persyaratan tersebut adalah:
– PT harus berbadan hukum
– PT harus memiliki izin usaha perjalanan wisata dari Kementerian Pariwisata
– PT harus memiliki izin penyelenggaraan ibadah umrah dan haji khusus dari Kementerian Agama
Permohonan izin usaha perjalanan wisata dan izin penyelenggaraan ibadah umrah dan haji khusus dapat diajukan kepada Kementerian Pariwisata dan Kementerian Agama.